I. INTI SEL DAN KROMOSOM
Sebelum
membahas inti harap diperhatikan kembali struktur sel baik pada sel bakteri
(prokariot), sel tumbuhan dan hewan (eukariot). Pada gambar 1 dapat dilihat
dinding sel dan membran sel, bagian-bagian yang terdapat dalam sitoplasma dan
dalam inti sel.
1.1.
Nukleus (Inti Sel)
Inti sel dapat diamati secara
mikroskopis setelah diwarna dengan Hematoxylen Eosin (HE). Selama interfase
pada inti dapat dilihat membran inti, nukleolus (anak inti), kromatin dan cairan
inti .
Inti eukariot adalah suatu
kompartemen terikat membran yang di dalamnya ditempatkan materi genetik yang
merupakan perintah hereditas (DNA), biasanya terletak di tengah-tengah sel atau pada wilayah
tertentu dan dikelilingi oleh sitoplasma.
Instruksi hereditas (materi genetik)
mengatur aktifitas sitoplasma yang menyebabkan sel tetap hidup dan mengatur
pertumbuhan dan pembelahan. Pesan-pesan yang dikirim ke luar dari inti juga
membantu mengarahkan respon seluler terhadap perubahan-perubahan lingkungan.
Kejadian-kejadian seluler di bawah pengendalian inti dapat berlangsung cepat,
terarah dan sangat spesifik.
1.1.1. Membran inti
Kandungan
inti dipisahkan dari sitoplasma oleh
sistem ‘2 membran’ yang disebut membran inti/salut inti. Membran inti berhubungan langsung dengan
membran retikulumendoplasma. Pada membran inti terdapat pori inti yang
berfungsi menseleksi transport molekul ked an dari sitosol. Membran terdiri
dari dua lapis membran yaitu : 1) Lamina inti
yang merupakan seludang tipis di bawah membran inti sebelah dalam; dan
2) filamen intermediet yang mengelilingi membran inti sebelah luar dengan
bentuk tak beraturan.
1.1.2. Nukleolus (anak inti)
- Nukleolus tidak diselubungi oleh membran inti.
- Nukleolus merupakan kumpulan gen-gen yang aktif mentranskripsi rRNA 18S dan 28S
- Merupakan glanular yang cukup besar pada inti, terlihat sebagai satu atau lebih bangun basofil, ukurannya lebih besar dari gumpalan kromatin.
- Sering menempel pada salut inti
- Perbandingan jumlah kandungan RNA dan anak inti di dalam bagian inti lainnya tidak selalu tetap
- Dalam anak inti tidak terdapat DNA
Fungsi anak inti
Untuk membuat ribosom yang terdapat
dalam sitoplasma. Materi rRNA dikemas dengan protein ribosom yang hasilnya akan
membentuk ribosom Karena diperlukan dalam sintesis protein, maka kalau
dalam sel yang sedang aktif mensintesis protein,
dalam sitoplasmanya akan memiliki nukleolus yang banyak dan membesar.
Nukleolus mengandung gulungan DNA,
setiap gulungan DNA mengandung sekelompok gen rRNA dan setiap kelompok gen rRNA
disebut daerah organisator nukleolar.
Pada derah organisator nukleolar ditranskripsi gen rRNA oleh RNA polimerase
I. Pada nukleolus juga ditemukan enzym
acid phospatase, nucleophospatase dan enzym-enzym yang berperan dalam sintesis co-enzym.
Keberadaan nukleolus sangat jelas pada
sel-sel yang aktif dimana ukurannya akan tampak lebih besar, misal pada oocyt,
neuron, sel-sel sekresi jumlahnya dapat 1, 2 atau 4. Dalam nukleolus
terdapat 3-5% RNA dan protein dalam bentuk phospoprotein.
Penampakan nukleolus mengalami
perubahan selama siklus sel. Pada saat mendekati mitosis, nukleolus mulai
menurun ukurannya dan kemudian lenyap pada saat pemadatan kromosom.
!.2. Kromosom / Kromatin
Selama interfase, di dalam inti dapat diamati
adanya butir – butir basofil dan dapat
diwarnai dengan pewarna biasa. Butir-butir ini disebut dengan butir-butir
kromatin. Dengan pewarna HE akan tampak biru karena adanya molekul DNA.
Butir-butir ini tampak menyebar dalam
cairan inti. Jika diamati lebih cermat, butir-butir tersebut tidak berdiri
sendiri tetapi dihubungkan dengan
struktur seperti benang sehingga
butir-butir tadi disebut dengan benang kromatin. Pada saat pembelahan sel, kromatin menjadi
padat dan disebut sebagai kromatid. Kromosom adalah dua kromatid simetris yang dilekatkan satu dengan lainnya
oleh suatu struktur yang disebut sebagai sentromer Sentromer juga merupakan bagian dari
kromosom yang melekat ke spindle mitosis. Pada sentromer
melekat suatu protein berbentuk cakram
yang disebut dengan kinetokor. Kinetokor berfungsi sebagai pusat pemasangan
mikrotubul pada kromosom. Bagian kromosom
yang dipisahkan oleh konstriksi
sekunder disebut dengan satelit.
Kromosom
dapat diamati pada sel-sel yang aktif
membelah, misalnya sel gamet, sel meristematis, ujung akar, sumsum tulang, sel
darah dan sel lainnya. Jumlah, ukuran dan tipe kromosom ini
sangat spesifik dan berbeda-beda untuk masing-masing spesies sehingga
dapat digunakan dalam filogeni dan taksonomi dan bidang kedokteran.
Kromosom
merupakan komponen inti yang sangat
penting dan memiliki susunan yang khas. Kromosom berperan dalam penentuan sifat
kebakaan, mutasi, variasi dan evolusi. Ukuran dan jumlahnya sangat bervariasi. Pada umumnya,
bila jumlah kromosom sedikit, ukuran kromosomnya lebih besar. Kromosom
monokotil lebih besar dibandingkan dengan kromosom dikotil. Kromosom tanaman
lebih besar dari hewan, kecuali giant
chromosome pada beberapa hewan. Dalam
satu spesies, jumlah dan bentuk kromosom
tertentu, tetapi dapat pula mengalami perubahan yang dapat disebabkan
oleh kerusakan, gangguan saat pembelahan
sel sehingga menimbulkan variasi. Variasi dapat terjadi pada aspek jumlah dan
morfologi kromosom.
Morfologi
kromosom lebih baik dipelajari pada saat metaphase (Gambar 1.3) karena pada fase tersebut kromosom mengalami
pemadatan maksimal. Tipe kromosom ditentukan oleh posisi sentromer, yaitu
sebagai berikut:
- Metasentrik, yaitu panjang kedua lengan kromosom sama atau hampir sama
- Sub metasentrik, yaitu panjang salah satu lengan kromosom tidak sama dengan lengan lainnya
- Akrosentrik, yaitu salah satu lengan kromosom amat pendek dibandingkan dengan lengan yang lainnya
- Telosentrik, yaitu sentromer terdapat pada salah satu ujung lengan kromosom
Kariotip adalah penampakan
keseluruhan kromosom dari suatu sel yang disusun berdasarkan panjang relatif
kromosom, posisi sentromer, ada atau tidaknya kontriksi sekunder dan satelit.
Data kariotip ditampilkan dalam suatu diagram dimana kromosom dipasangkan
bersama homolognya. Berikut
adalah salah satu contoh kariotipe yang disusun dari hasil pemotretan
kromosom metafase mitosis sel manusia
!.2.1. Pengemasan kromatin
Untuk
lebih mudah mempelajari pengemasan kromatin, perhatikanlah tingkat-tingkat
organisasi kromatin itu seperti pada Gambar 1.5. Molekul DNA telanjang
menggulung histon membentuk nukleosom. Nukleosom menyatu menjadi benang-benang
yang berukuran 30 nm yang selanjutnya menyatu membentuk loop domains.
Kromatin
tersusun atas tiga kelompok makromolekul, yaitu DNA heliks ganda, histon dan
protein nonhiston.
- Histon :
-
Sekelompok molekul
protein dengan BM rendah, banyak mengandung asam amino jenis lisin dan arginin
-
Histon terbentuk bersamaan dengan sintesis
DNA (Fase S)
-
Histon disintesis di dalam sitoplasma
yang selanjutnya dipindahkan ke dalam inti
-
Fungsinya untuk mengemas DNA dan menghambat transkripsi sehingga DNA tidak
aktif
Pada
eukariot, histon terbagi menjadi histon
nukleosomal (terdiri dari monomer H2A, H2B, H3,
H4) dan histon H1. Histon nukleosomal merupakan protein kecil
(102-125 asam amino) yang bertanggung jawab terhadap pelipatan DNA menjadi
nukleosom. Histon H1 merupakan protein besar ( 220 asam amino) yang
bertanggung jawab untuk pengemasan nukleosom menjadi serat ( + 30 nm)
yang disebut kromatin.
- Nonhisoton, banyak
ditemukan pada sel-sel yang aktif.
Nukleosom
merupakan unit dasar struktur kromosom yang mana 1 nukleosom terdiri dari sekitar
146 pasangan basa DNA, terikat mengelilingi pusat 8 molekul histon.
DNA linker
adalah wilayah DNA yang memisahkan tiap-tiap manik nukleosom, terdiri dari
panjang yang bervariasi, tetapi umumnya + 60 pasangan basa.
DNA linker +
manik-manik nukleosom membentuk nukleosom
yang mengandung + 300 pasangan basa.
!.2.2. Heterokromatin dan Eukromatin
Bagian kromosom yang memadat (saat interfase) disebut heterokromatin,
sedangkan bagian yang tidak memadat disebut eukromatin. Heterokromatin terwarna
lebih kuat dengan pewarnaan kromosom dibandingkan dengan eukromatin. Pada
heterokromatin DNA tetap dikemas dengan kuat dalam benang (fiber).
Heterokromatin merupakan bagian DNA yang tidak aktif ditranskripsi (sintesis
RNA), sebaliknya eukromatin merupakan bagian DNA yang aktif ditranskripsi.
Heterokromatin dapat bersifat konstitutif yaitu permanen memadat dalam seluruh
tipe sel, dan bersifat fakultatif yaitu hanya memadat pada tipe sel tertentu
selama perkembangan.