Rabu, 12 September 2012

Laporan Gametogenesis


PENDAHULUAN
A. Spermatogenesis
Proses spermatogenensis berlangsung di tubulus seminiferus pada organ testis. Dalam tubulus seminiferus terdapat berbagai stadium sel gamet yaitu Spermatogonium merupakan sel gamet jantan yang memiliki kromosom 2n, spermatosit primer merupakan sel gamet jantan hasil meiosis I dengan jumlah kromosom 2n,spermatosit sekumder merupakan sel gamet jantan hasil meiosis II dengan jumlah kromosom n, spermatid merupakan spermatosit sekunder yang sedang mengalami transformasi spermatozoa
B. Oogenesis
Proses oogenensis berlangsung dalam ovarium. Prosesnya sudah berlangsung sejak perioda janin kemudian diteruskan pada saat hewan masuk ke stadium dewasa. Dengan demikian dalam ovarium dewasa terdapat se telur dari berbagai tahap perkembangan sel telur mulai dari tahap oosit I sampai oosit II, pada tahap meiosis II (disamping polosit I). Setelah ovulasi, meiosis II akan di selesaikan, bila terjadi penetrasi oleh sperma, dimana akan terbentuk polosit II.

1.3 Tinjauan Pustaka
Proses pembentukan gonad(sel kelamin) dinamakan gametogenesis. Proses pembentukan ovum(sel telur) dinamakan oogenesis dan proses pembentukan spermatozoid dinamakan spermatogensis. Secara keseluruhan gametogenesis secara berurutan dapat dibagi menjadi tiga periode yaitu periode perbanyakan, tumbuh dan pematangan. (Tatang Djuhanda,1981)

1. Fase perbanyakan / proliforasi
Pada fase ini bakal / primordium dari sel-sel yang telah bermigrasi ke gonad melakukan beberapa kali pembelahan untuk embentuk spermatogonia atau oogenesis. (Yarnelly Gani.1989)

2. Fase tumbuh (growth)
Sementara sebagian spermatogenesis atau oogenesis terus melakukan pembelahan, sebagian lagi mengalami fase tumbuh dimana ukuran dari sel bertambah besar dari semula dan DNA dari kromosom menjadi dua kali semula. Sel yang telah mengalami fase tumbuh ini disebut gametosit primer dan berada pada stadium profase dari pembelahan meiosis. (Yarnelly Gani.1989)

3. Fase pemasakan
Fase dimana gametosit primer mengalami dua kali pembelahan meiosis pertama menghasilkan gametosit sekunder, sedang membelah meiosis kedua menghasilkan gamet yang haploid. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari fase pemasakan imi yaitu agar individu baru yang akan berkembang dari sel telur yang sudah dibuahi akan mempunyai kromosom yang sama jumlahnya dengan kromosom induk. Gamet yang haploid ini disebut ootid atau ovum dan spermatid. (Yarnelly Gani.1989)

4. Fase Transformasi / perubahan bentuk
Pada fase ini, spermatid yang merupakan hasil dari meiosis II akan berubah bentuk dengan terbentuknya bagian kepala, leher atau bagian tengah dan ekor, sehingga terbentuk sperma yang bergerak (spermatogenesis). (Yarnelly Gani.1989)

Pembentukan Gamet
Sel-sel sperma sebenarnya hanya erupakan inti berflagellum. Sperma dihasilkan dalam testis oleh sel-sel khusus yang disebut spermatogonia. Spermatogonia yang bersifat diploid ini dapat membelah diri secara mitosis membentuk spermatogonia atau dapat berubah menjadi spermatosit. .(John W Kimball. 1994)
Meiosis dari setiap spermatosit menghasilkan 4 sel haploid adalah spermatid. Spermatid ini dalam proses tersebut, kemudian kehilangan banyak sitoplasma dan berkembang menjadi sel sperma. .(John W Kimball. 1994)
Sebuah sel sperma terdiri atas :
1. kepala yang mengandung kromosom dalam suatu keadaan kompak inaktif
2. dua sentriol
3. ekor
Salah satu sentriol merupakan badan basal dari flagellum yang merentang sepanjang ekor. Mitokondria mengelilingi bagian atas flagellum yang menyediakan energy untuk gerakan pukulan cambuk.(John W Kimball. 1994).

Spermatogenesis

Fase perbanyakan sel :
Bakal sel kelamin jantan memperbanyak diri secara mitosis, dan menghasilkan spermatogonium. Periode ini berlangsung di dalam stadium embrio. Kemudian selanjutnya di dalam testis. (Tatang Djuhanda. 1981).

Fase Tumbuh
Di dalam testis spermatogonium akan tumbuh menjadi bertambah besar. Dinamakan spermatosit I / spermatosit primer, kemudian mempersiapkan diri untuk pematangan. (Tatang Djuhanda. 1981).
Fase pematangan
Pada periode pematangan, terjadi pembelahan meiosis untuk mendapatkan gamet yang haploid. Di dalam tubulus seminiferus dari testis spermatosit I mengalami pembelahan meiosis I. (Tatang Djuhanda. 1981).
Dari satu spermatosit I akan menghasilkan dua spermatosit II dan nantinya akan mengalami pembelahan meiosis II dan masing-masing menghasilkan dua spermatid. Kemudian spermatid akan berdiferensiasi dan berubah bentuk (transformasi) menjadi spermatozoid. (Tatang Djuhanda. 1981).

Telur dihasilkan dalam ovary. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah secara mitosis menghasilkan sel oogonia tambahan.
II. BAHAN dan CARA KERJA

2.1 BAHAN
- preparat permanen sperma mencit
- sperma katak dewasa
- giemsa

2.2 Cara Kerja
1. sperma mencit
Preparat permanen sperma mencit di amati di bawah mikroskop dari perbesaran terkecil, setelah di dapatkan hasil yang diinginkan maka gambarlah objek.

2. sperma katak
Katak segar dibius  kemudian diseksi dan isolasi testisnya , potong satu saja kecil-keci di atas kaca objek lalu cacah sampel kemudian tetesi dengan giemsa untuk mewarnai material genetic, biarkan 10-20 menit kemudian tutup dengan cover glass, tekan dengan ujung pensil supaya jaringannya merata dan lihat di bawah mikroskop.

III HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

3.2 Pembahasan
Gametogenesis mencakup pembentukan sperma yang disebut spermatogenesis, maupun pembentukan telur yang disebut oogenesis.
Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan spermatogonium menjadi sel yang lebih besar yang disebut spermatosit primer.Sel-sel ini membelah (pertama secara mitosis) menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar, yang kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar pula. Spermatid ini, yaitu sebuah sel bundar dengan sejumlah besar protoplasma, merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid.
Pada pengamatan pertama, praktikan mengamati preparat permanen testis mencit.
Seperti terlihat pada gambar, bahwa pada preparat permanen, testis mencit jelas bagian-bagian atau fase-fasenya, yaitu bagian terluar dekat dengan dinding Tubulus seminiferus  adalah spermatogonium berwarna lebih gelap dari sel-sel lainnya dan memiliki ukuran yang lebih besar, kemudian spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid dan paling akhir adalah spermatozoa yang dekat dengan lumen.
Sedangkan pada pengamatan yang dilakukan untuk mengamati pereparat segar testis katak, pratikan mengalami kesalahan saat pembedahan, karena ternyata yang praktikan bedah bukan katak jantan, tapi katak betina. Sehingga testis dari katak tersebut tidak ditemukan. Akibatnya praktikan dan teman-teman harus mengulangi pembedahan .
Dan pada percobaan ini tidak di dapatkan gambar yang jelas terlihat, hanya bagian spermatogoniumnya saja yang tampak.


DAFTAR PUSTAKA

Djuhanda, tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Armico : Bandung.
Gani, yarnelly. 1989. Embriologi Dasar. FMIPA UNAND. Padang.
Kimbal, John.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Ville, claude. A. 1984. Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid 1. Erlangga : Jakarta
Anonimous.http//Wikipedia.org.Spermatogenesis dan Oogenesis.26 Oktober 2010.20:15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar