Sabtu, 15 September 2012

Meiosis


Meiosis

Sebelum tahun 1900 separoh dari jumlah kromosom telah dilaporkan dalam gamet-gamet oleh Van Beneden dalam penelitiannya dengan cacing Ascaris dan oleh Strasburger pada tumbuhan. Tetapi banyaknya perubahan yang terjadi serta penampilan dari kromosom diwaktu meiosis sulit diinterpretasikan. Salah satu yang menjadi problem ialah sulitnya untuk mengenal kromosom-kromosom homolog. Dalam tahun 1901 Montgomery memberi pengertian tentang kromosom homolog yaitu sebagai satu set  kromosom yang diberikan oleh induk betina, sedang yang lain diberikan oleh induk jantan.
Seperti halnya dengan mitosis, meiosis adalah peristiwa yang dialami oleh nucleus, dan banyak kejadian dari dua proses itu adalahidentik. Namun demikian ada beberapa perbedaan penting antara dua proses itu yang memberikan hasil genetik yang berlainan. Misalnya, pada mitosis, dari satu sel induk dihasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing memiliki sifat-sifat genetic yang sama. Pada meiosis, justru kebalikannya, dimana jumlah kromosom gamet diperoleh dari diploid (2n) menjadi haploid (n).
Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan nucleus berturut-turut dan terjadilah kombinasi genetic baru. Oleh karena pembelahan nucleus berlangsung dua kali, maka setelah meiosis berakhir akan terbentuklah empat inti  dinamakan tetrad.
  1. Tahapan Meiosis I
 Profase I
 Para ahli sitologi membagi lagi profase I ini menjadi lima tahapan yaitu:
  1. leptoten profase I
Kromosom – kromosom mulai tampak, merupakan struktur tunggal.
  1. zigoten
Setiap kromosom dalam sel berpasang – pasangan dengan homolognya menurut panjangnya. Proses perpasangan ini disebut sinopsis, ini merupakan ciri yang amat khas bagi meiosis dan tidak ada pada mitosis. Homolog yang berpasangan disebut bivalen.
  1. pakiten
Bivelen memendek.
  1. diploten
Kedua homalog mulai menjauh sehingga tampak kromatid dan kiasmata (titik – titik tempel) yang terpisah.
  1. diakinesis
Sentrimer homolog bergerak menjauh, kromatid terus memendek.
Metafase I
Metafase I ini hanpir sama dengan metafase pada mitosis yaitu hilangnya membran nuklir dan munculnya gelendong. Akan tetapi bedanya, pada metafase I sentromer setiap pasang homolog menjadi tertempel pada gelendongnya – satu diatas dan satu lagi dibawah equator.
Anafase I
Kedua sentromer setiap bivalen berpindah ke kutubnya masing – masing, bergerak berlawanan, masih pada gelendong.
Telofase I
Begitu sampai ke kutub maka kromosom mulai membuka gulungannya. Nukleus timbul kembali, membran nuklir mulai membentuk sekitar kromosom. Jadi telofase menghasilkan dua sel.
Interfase
Sebelum proses meiosis berlangsung, sel berada pada tahap interfase. Seperti halnya pada mitosis pada saat interfase terjadi proses replikasi dari setiap kromosom. Untuk setiap kromosom akan dihasilkan dua kromatit kembar dengan kandungan informasi genetik yang identik satu sama lain.
   
B. Tahapan Meiosis II
Profase II
Benang – benang kumparan terbentuk dan kromosom tersusun dengan cepat pada keping metafase II.
Metafase II
Masing – masing kromosom mengarah ke kutub yang berlawanan.
Anafase II
Sentromer dari kromatid kembar terpisah menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah yang berlawanan.
Telofase II
Pada kedua kutub terbentuk nukleid, selanjutnya berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis  akan didapatkan empat sel kembar dengan masing – masing memiliki kumlah kromosom yang haploid 

DAFTAR PUSTAKA

 Campbell Reece – Mitchell. 2002. Biologi jilid I. Jakarta : Erlangga.
Kimball, Jhon. 1998. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Suryo. 1998. Genetika Strata 1. Yokyakarta : Gajah Mada University Press.
Suryo. 1995. Sitogenetika. Yokyakarta : Gajah Mada University Press.
Yatim, Wildan. 1996. Genetika Edisi Kelima. Bandung : Torsito.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar